Kamis, 04 Oktober 2018

KLASIFIKASI KAPAL

KLASIFIKASI KAPAL LAUT


Kapal sebagai alat transportasi laut yang banyak dipakai untuk berbagai keperluan secara umum dapat diklasifikasikan  menjadi.
·         Kapal menurut bahannya
·         Kapal berdasarkan alat penggeraknya
·         Kapal berdasarkan mesin  penggerak utamanya
·         Kapal berdasarkan fungsi dan kegunaanya

2.1.       Kapal Menurut Bahannya

Bahan untuk membuat kapal bermacam-macam tergantung dari tujuan serta maksud pembuatan kapal. Dalam pemilihan bahan yang akan dipakai dalam pembuatan badan kapal tentunya dicari jenis bahan yang paling ekonomis sesuai dengan keperluannya. Jenis bahan yang dapat dipakai dalam pembuatan kapal diantaranya adalah:
1.    Kayu
2.    Fiberglass
3.    Ferro cement
4.    Baja
Sehingga kapal menurut bahannya dapat kelompokkan menjadi:
1)    Kapal Kayu
Kapal kayu adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu. Kapal kayu banyak dijumpai di kawasan nelayan tradisional sebagai kapal penangkap ikan. Kayu yang dipakai harus memenuhi standar kelas awet dan kekuatanya yang telah diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Demikian juga proses pembuatan kapal kayu dan perawatan harus memenuhi standar dari BKI. Syarat kayu untuk konstruksi sebuah kapal adalah :
·         Kualitas yang baik
·         Tidak ada celah, atau pecah-pecah
·         Tidak berlubang pada lingkaran tahun
·         Harus tahan terhadap air, cuaca, jamur, serangga
·         Tidak mudah lengkung
·         Tidak mudah dimakan binatang laut
Gambar 2.1. Kapal kayu
1)      Kapal Fiberglass
Kapal fiberglass adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari fiberglass. Merupakan bahan alternatif selain kayu memiliki sifat lebih kuat dari kayu, usia pakai yang lama > 30 th. Pembuatan kapal fiberglass mudah, konstruksi sederhana, kapal dapat dibuat seri dan lebih ringan dari kayu.
Kapal fiberglass perawatan lebih sederhana, minim dan mudah, karena :
·         Tidak ada perembesan atau kebocoran
·         Badan kapal menerus, tidak ada celah atau sambungan.
·         Tidak ada penyusutan atau pemuaian seperti halnya kayu, jika terkena matahari atau air.
·         Tahan dari serangan binatang laut seperti cacing bor.
·         Tidak mengalami korosi seperti besi.
Kapal fiberglass biasa dipakai untuk kapal pesiar melihat badan kapal menerus, tidak ada celah atau sambungan sehingga tampilanya lebih menarik.
      Kelemahan kapal fiberglass antara lain:
·         Ketergantungan terhadap bahan impor dan kurs mata uang
·         Moulding/ cetakan hanya bisa digunakan untuk 1 jenis kapal
·         Harus ada teknisi yang ahli
·         Bahaya kebakaran dan pengaruh buruk bahan kimia
·         Dana investasi awal yang cukup besar

Gambar 2. 2. Kapal fiberglass


1)    Kapal Ferrocement
Kapal ferrocement adalah kapal yang dibuat dari bahan semen yang diperkuat dengan baja sebagai tulang-tulangnya. Fungsi tulangan ini sangat menentukan karena tulangan ini yang akan menyanggah seluruh gaya-gaya yang bekerja pada kapal. Selain itu tulangan ini juga digunakan sebagai tempat perletakan campuran semen hingga menjadi satu kesatuan yang benar-benar homogen, artinya bersama-sama bisa menahan gaya yang dating dari segala arah.


Gambar 2. 3. Kapal ferrocement

1)    Kapal Baja
Kapal Baja adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja. Pada umumnya kapal baja selalu menggunakan sistem konstruksi las, sedangkan pada kapal-kapal sebelum perang dunia II masih digunakan

Gambar 2. 4. Kapal Baja

konstruksi keling. Kapal pertama yang menggunakan sistem konstruksi las adalah kapal Liberty, yang dipakai pada waktu perang dunia II masih banyak kelemahan-kelemahan pada sistim pengelasan, sehingga sering dijumpai keretakan-keretakan pada konstruksi kapalnya. Dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam teknik pengelasan dan teknologi pembuatan kapal, kelemahan-kelemahan itu tidak dijumpai lagi. Keuntungan sistem las adalah bahwa pembuatan kapal menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan konstruksi keling. Disamping pada konstruksi las berat kapal secara keseluruhan menjadi lebih ringan.


2.1.       Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya

Secara mendasar alat gerak kapal dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu: alat gerak kapal yang non-mekanik dan yang mekanik. Alat gerak kapal yang non-mekanik adalah Dayung dan Layar. Sedangkan alat gerak kapal yang mekanik adalah Paddle Wheels, Propeller, Waterjet Propulsion System.
Berdasarkan alat penggeraknya kapal diklasifikasikan menjadi:
1.    Kapal layar
2.    Kapal padle wheel
3.    Kapal dengan penggerak jet propultion
4.    Kapal dengan menggunakan alat penggerak propeller (Kapal Motor)
5.    Kapal layar motor

1)    Kapal Layar

Kapal dengan menggunakan alat penggerak layar disebut kapal layar. Kapal jenis ini kecepatan kapal tergantung pada adanya angin. Besar dan arah angin sangat berperan dalam mengendalikan kapal. Walaupun secara teori kita dapat mengubahnya dengan memutar layar, terkadang awak kapal sulit untuk mengendalikannya. Banyak kita jumpai pada kapal-kapal ekspedisi maupun kapal barang tetapi hanya terbatas pada kapal-kapal barang berukuran kecil saja.

Gambar 2. 5.  Kapal Layar

2) Kapal dengan Menggunakan Alat Penggerak Padle Wheel
Seperti namanya, maka Paddle Wheels ini adalah suatu roda yang pada bagian diameter luarnya terdapat sejumlah bilah/sudu-sudu yang berfungsi untuk memperoleh momentum geraknya. Ada dua tipe bilah/sudu yang diterapkan pada propulsors jenis ini, antara lain : fixed blades dan adjustable blades. Pada fixed blades, sudu-sudu terikat secara mati pada bagian roda pedal tersebut. Sehingga hasil momentum gerak dari roda pedal tidaklah begitu optimal.
Sistim padle wheel, pada prinsipnya adalah gaya tahanan air yang menyebabkan atau menimbulkan gaya dorong kapal (seperti dayung). Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin. Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal pesiar.

Gambar 2. 6. Kapal dengan menggunakan alat penggerak padle wheel

3) Kapal dengan Menggunakan Alat Penggerak Jet Propultion
Sistim ini pada prinsipnya adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada kapal cepat.
Gambar 2.7.  Kapal dengan menggunakan alat penggerak jet propultion

Air yang di semprotkan ke belakang dengan kecepatan yang tinggi. Gaya dorong (Thrust) yang dihasilkan merupakan hasil dari penambahan momentum yang diberikan ke air.
Sistem ini lebih disukai untuk suatu baling-baling konvensional. Sebab suatu baling-baling konvensional mengalami cavitation pada kecepatan sangat tinggi ( 45 knots), tetapi di dalam waterjet unit pompa mestinya tidak terjadi kavitasi. Sistem propulsi waterjet memiliki kemampuan untuk meningkatkan olah-gerak kapal. Sistem waterjet telah menjawab tentang kebutuhan akan aplikasi sistem propulsi untuk variasi dari small high speed crafts, meski sesungguhnya juga banyak kita jumpai aplikasi sistem propulsi ini pada kapal-kapal yang berukuran relatif besar.

4)   Kapal dengan Menggunakan Alat Penggerak Propeller (Baling-Baling).
Kapal bergerak karena berputarnya baling yang dipasang di belakang badan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Alat penggerak inilah yang pada umumnya digunakan pada saat sekarang.

Gambar 2. 8. Propeller untuk kapal-kapal kecil


Sumber : softcopy buku interior, penulis ARI WIBAWA BS 

40 komentar:

  1. kok kapal ferro cement,.......gambarnya begitu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak maaf ada kesalahan, sekarang sudah saya perbaiki untuk gambarnya

      Hapus
  2. makasih infonya. kunjungi blog saya http://mayaanggelinaik27.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  5. Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  6. Sangat bermanfaat, terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  7. Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  8. Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  9. alhamdulillah sangat bermanfaat mas yayan terima kasih atas materinya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama - sama. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  10. makasih, sangat bermanfaat menambah ilmu :)

    BalasHapus
  11. apa sebaiknya tidak di tambahin contoh atau gambaran alat gerak(mesin) untuk kapal kapal besar??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada di postingan, mohon di baca lagi

      Hapus
  12. makasih kak info nya hehehe :D jgn lupa kak mampir di blog ku jga okeh :D veryyunantoik27.blogspot.com

    BalasHapus
  13. sangat bermanfaat
    jangan lupa kunjungi juga http://akhmadjurdanik27.blogspot.com/ agar wawasan tambah luas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat

      Hapus
  14. sangat bermanfaat ilmunya, terus kembangkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapp, terus pantau aja ada postingan baru

      Hapus
  15. sangat bermanfaat dan jangan lupa sebarkan terus ilmu yg lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan lupa kunjungi blogger saya normasuviyahIK27.blogspot.com

      Hapus
  16. kalsifikasinya sangat bagus kawan

    BalasHapus
  17. sangat bermanfaat

    jangan lupa kunjungi juga http://jafarudinalik27.blogspot.com/

    BalasHapus
  18. apa interior kapal dapat dilakukan/dipasang pada tempat biasa?

    BalasHapus

REPLATING PADA KAPAL

MENGENAL REPLATING PADA KAPAL Dalam Dunia Perkapalan dan docking maka sering kita mendengar istilah mengenai Replating. Dimana proses  ...