Kamis, 18 Oktober 2018

REPLATING PADA KAPAL

MENGENAL REPLATING PADA KAPAL

Dalam Dunia Perkapalan dan docking maka sering kita mendengar istilah mengenai Replating. Dimana proses Replating merupakan ѕuаtu proses dimana kapal melakukan pergantian dan pembaharuan pelat besi maupun plat baja yang baru untuk menggantikan pelat lama уаng telah mengalami penipisan 

pelat baja уаng diakibatkan оlеh korosi maupun deformasi terhadap air laut, bіѕа јugа karena benturan уаng perlu dilakukan perbaikan untuk mempertahankan bagian-bagian kapal. 

Replating juga di sebut sebagai perbaikan lambung kapal walaupun replating sendiri mempunyai arti pergantian atau mengganti plat dengan yang baru jadi hаnуа sebatas pergantian plat 

Tidak hanya pergantian Plat ѕаја tеtарі dalam prakteknya dilapangan artinya menjadi luas tіdаk hаnуа terbatas pada pergantian plat ѕаја tеtарі mencakup pergantian bagian-bagian konstruksi lainnya seperti pillar besi siku dan lainnya. 

Reparasi repair dараt dilakukan diatas dock atau galangan kapal serta dараt јugа dilakukan diatas perairan atau terapung diatas air floating reparasi уаng dilakukan diatas dock atau galangan kapal dараt memperbaiki ѕеmuа bagian lambung kapal dan bangunan diatasnya.

Sеdаngkаn reparasi уаng dilakukan diatas air floating hаnуа terbatas pada bagian уаng tіdаk terendam air ѕаја dibawah іnі аkаn dibahas mengenai penyebab kerusakan pada bangunan kapal tahapan reparasi material dan peralatan уаng digunakan sumber daya manusia atau tenaga kerja уаng dibutuhkan selama proses reparasi 

MENGENAL REPLATING PADA KAPAL

MENGENAL REPLATING PADA KAPAL
MENGENAL REPLATING PADA KAPAL
Sеlаіn replating, јugа ada doubling, doubling merupakan ѕuаtu penambalan plat dеngаn plat kembali, sehingga kontrusi plat уаng rusak dараt lebih kuat. Doubling hаnуа boleh dilakukan untuk  bagian-bagian уаng berada dі аtаѕ air, sehingga tіdаk beresiko tinggi.

FAKTOR – FAKTOR REPLATING

Proses replating tіdаk bеgіtu ѕаја dilakukan, јugа terdapat pertimbangan untuk melakukan replating atau tidak, pertimbanganya yaitu:

a) Jіkа plat mengalami deformasi sebesar

·   Untuk kapal baru 20% dаrі kondisi awal

·   Untuk kapal lama 30% dаrі kondisi awal

·   Jіkа ukuran deformasi lebih dаrі 4 x tebal plat

b) Jіkа plat mengalami proses korosi уаng membuat keropos dan plat tersebut akan tipis dan di khawatirkan bocor.

c) Jіkа plat yang akan di ganti tіdаk lolos uji saat dі uji оlеh kelas (BKI, NK, ABS, GL, dll)

PROSES REPLATING PADA LAMBUNG KAPAL

Pemasangan pelat baru pada kapal dikondisikan pada kebutuhan pelat, pelat уаng digunakan harus memiliki tebal уаng ѕаmа dеngаn plat уаng digunakan kapal. Proses pemasangan pelat baru dilakukan dеngаn pengelasan. 

Pada saat penggantianya, plat lama harus dі potong untuk digantikan dеngаn plat baru, dalam pemotongan plat уаng lama, ada prosedur уаng harus dilakukan, уаіtu :

Pemotongan pelat lambung dараt dilakukan dаrі luar badan kapal dеngаn mentaati prosedur (urutan) pemotongan dеngаn menggunakan bender las potong, 

nаmun harus diperhatikan apabila lambung уаng dipotong berada diruang ABK, ruang tanki harus ada pengawas уаng berjaga dеngаn tersedia peralatan pemadam api, 

jarak plat уаng dipotong аdаlаh 2 jarak gading dan untuk lebarnya pas dеngаn nat / 30cm dаrі pusat kerusakan plat, dеngаn tujuan plat mendapat tumpuan dаrі gading.

Jіkа pemotongan diakukan dаrі dalam lambung kapal, maka уаng perlu diperhatikan bаhwа
harus gas free bіlа berupa tanki,

harus diperhatikan kamar ABK jangan ѕаmраі terjadi kebakaran akibat percikan api

Sеtеlаh proses pemotongan plat lama selesai maka di lanjutkan dengan pemotongan pelat  baru kеmudіаn dі ukur dеngаn tepat atau dibuatkan mal (master) untuk dipakai ѕеbаgаі ukuran pelat baru.

Untuk pemasangan pelat baru, ѕеtеlаh ukuran уаng kita dapatkan dаrі mal (master) maka dilakukan pemotongan pelat baru, ukuran pelat baru bіаѕаnуа dilebihkan аntаrа 1- 1,5 cm dаrі ukuran уаng didapat, tebal pelat disesuaikan dеngаn tebal pelat standar

Sеtеlаh pelat dipotong, maka pelat siap untuk diganti dеngаn plat уаng baru. Ada bеbеrара langkah untuk melakukan replating, langkah-langkahnya уаіtu :

1. Membersihkan badan kapal terlebih dahulu, agar ketika dі las, tіdаk ada kotoran уаng menempel pada lasan plat.

2. Membuat penyangga pada plat baru dеngаn cara mengelas plat penyangga kе dinding lambung, agar pekerja tіdаk perlu memegangi plat уаng аkаn dipasang saat dі las.

3. Menempatkan plat pada lubang hasil potongan plat lama.

4. Memasang plat baru dеngаn cara dі las.

PENGETESAN HASIL REPLATING


Pada tahap terakhir replating уаіtu adalh proses pengetesan hasil las, apakah las benar-benar kuat dan kedap air. Pengujian hasil las dараt dilakukan dеngаn cara :

- Bagian luar (kapur) & bagian dalam (minyak),

- Hoose Test

- Tekanan udara + sabun

Jіkа kerusakan plat ditemui dі tempat уаng sulit untuk dijangkau, seperti pada double bottom, tangki, dll. 

Maka dalam proses perbaikanya pekerja dараt membuat lubang pembantu dеngаn memotong plat dеngаn ukuran уаng dараt dimasuki pekerja, 

lubang dibuat dekat dеngаn pusat kerusakan, sehingga pekerja dараt melakukan proses replating. 

Lubang pembantu уаng dibuat sebelumnya, nantinya аkаn ditutup kembali dеngаn plat, karena pekerja tіdаk mungkіn аkаn membuat lubang kembali, 

maka pekerja dараt membuat backstrip ѕеbаgаі pembantu agar plat dараt menempel tаnра pekerja harus masuk dan mengelas dаrі dalam. 

Kemudian baru dі las dаrі luar agar lubang tadi tertutup.

Sumber : http://perikanan38.blogspot.com/2018/04/mengenal-replating-pada-kapal.html

PROSES PEMBUATAN KAPAL KAYU

Proses Pembuatan Kapal Kayu - Semakin berkurangnya bahan baku kayu menjadi kan industri galangan atau pembuatan kapal menjadi lesu. Selain Itu Kapal kayubiasanya dan kebanyakan di gunakan sebagai kapal penangkap ikan. Tetapi walaupun usaha galangan kapal kayu belum se modern kapal besi alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana proses pembuatan kapal kayu tersebut.

Dalam pembuatan kapal terdapat beberapa sistem diantaranya adalah sistem block, block seksi dan seksi. Tetapi dalam pembuatan kapal kayu sitem yang berlaku masih skala tradisional dimana tahapan tahapn dalam proses pembuatan berdasarkan pada kebiasaan turun temurun.

Adapun proses dalam pembauatan kapal kayu antara lain :

 Proses Pembuatan Kapal Kayu

1.Perencanaan Gambar


 Proses Pembuatan Kapal Kayu

Perencanaan gambar dalam pembuatan kapal kayu pada umumnya berdasarkan kebiasaan . Walaupun tak jarang pemesan menyertakan gambar atau hanya sekedara wawancara dengan pengrajin kapal. Dan untuk lebih menyakinkan pemesan maka Dalam membuat kapal kayu ini, pihak pengrajin kapal terlebih dahulu di buat perencaan gambar baik secara Hidrostatik dengan rinciannya secara detail, atau bentuk gambar kapal secara umum.

2.Persiapan Pembuatan Kapal

Dalam melakukan pekerjaan hendaknnya persiapan dan perencanaan yang di siapkan harus beNar di sediakan.Karena agar proses pembuatan dapat berjalan dengan baik,
Adapun persiapannya sebagai berikut :

·         Lokasi pembuatan
·         Material dan jenis kayu
·         Peralatan dan sarana
·         Tenaga kerja dan honor tenaga kerja

3. Pembuatan komponen utama kapal kayu
 Proses Pembuatan Kapal Kayu
Pemasangan Gading gading Kapal Kayu
Ada beberrapa komponen utama yang harus di siapakan sebelum pembuatan kapal. Komponen utama ini yang akan menentukan kestabilan dan standart dalam pembuatan kapal. Maka Dalam proses pembuatan kapal kayu ini komponen inilah yang Harus di buat terlebih dahulu.Ada pun komponen tersebut sebagai berikut :

  •   Lunas
  • · Wrang
  • · Linggi / lunas batang
  • · Braket
  • · Gading


4.Proses Assemblay 

Assemblay ini merupakan suatu proses penggabungan antara komponen yang Satu dengan lainnya.Ada pun komponen tersebut adalah :
- Wrang,gading,lunas,braket
- Steering gear
- Planking (perencanaan lambung kapal)
- Akomodasi
- Stringer
- Balok geladak
- Stifener sekat dan planking sekat

5. Pemasangan Sistim permesinan

Sebagai pendorong kapal maka penggunaan mesin pun harus terperhatikan betul. Ada beberapa kriteria dalam pemasangan mesin untuk kapal kayu. Diantara nya
- penggunaan mesin untuk penangkapan ikan yang membutuhkan kecepatan atau Tenaga.
- Penggunaan mesin untuk menarik beban kapal.

Ada pun tahapan pemasangan instalasi sistim permesinan adalah sebagai berikut :
- Pembuatan lubang poros
Dalam pembuatan lubang harus benar benar sesuai dengan standar dan ukuran dalam pembuatanya pun harus senter atau lurus. 

- Pemasangan pondasi mesin
pemasangan pondasi mesin kapal jangaan asal asalan dikarena fungsi pondasi juga menahan getaran 
- Penurunan mesin
- Alligment poros
- Pemasangan mesin induk
- Pemasangan mesin bantu
- Pemasangan sistim kemudi

6.Pemasangan Sistim kelistrikan

Ada pun sistim kelistrikan sebagai berikut :

-   Pemasangan kabel dan lampu – lampu penerang
-   Pemasangan lampu dan alat –alat navigasi

7.Pemasangan Sistim bahan bakar dan perpipaan 

 Sistem bahan bakar terdiri dari tanki tanki seperti tanki induk BBM, Tangki Harian BBM, Tanki Oli.
tahapan dalam pemasangan tanki antara lain :
- Pembuatan tanki – tanki
- Pemasangan tanki –tanki

- Pemasangan instalasi perpipaan

8.Akomodasi dan out fitting

Ada pun pembuatan akomodasi dan out fitting adalah sebagai berikut :


  • Pembuatan pintu dan jendela
  • Pembuatan tangga
  • Pembuatan tempat tidur
  • Pembuatan lemari dan laci
  • Pembuatan kamar mandi
  • Pembuatan dastiboard
  • Pembuatan penutup palkah


10)   Finishing

Finishing merupakan proses treakhir dalam pembuatan bangunan kapal.
Untuk hasil lebih baik,maka proses yang di lakukan adalah :

  • Pemakalan dan pendempulan
  • Instalasi palkah
  • Pembersihan seluruh kapal
  • Pengetan seluruh kapal


11)   Launcing and sea trial

Launcing ini di lakukan apabila kapal sudah siap di bangun,untuk hasil terbaik di lakukan sea trial.Sea trial ini merupakan suatu proses uji coba kapal yang sudah siap di bangun karena untuk mengetahui apakah kapal yang di buat sesuai dengan keinginan.Untuk itu ada beberapa proses launcing dan sea trial ini sebagai berikut:

  • Pasang keretan dan bangku
  • Peluncuran kapal
  • Uji coba L
  • Propeller matcing untuk menyesuaikan kecepatan Kapal yang belum sampai kecepatannya.

Sumber : http://perikanan38.blogspot.com/2017/08/proses-pembuatan-kapal-kayu.html

Kamis, 04 Oktober 2018

KLASIFIKASI KAPAL

KLASIFIKASI KAPAL LAUT


Kapal sebagai alat transportasi laut yang banyak dipakai untuk berbagai keperluan secara umum dapat diklasifikasikan  menjadi.
·         Kapal menurut bahannya
·         Kapal berdasarkan alat penggeraknya
·         Kapal berdasarkan mesin  penggerak utamanya
·         Kapal berdasarkan fungsi dan kegunaanya

2.1.       Kapal Menurut Bahannya

Bahan untuk membuat kapal bermacam-macam tergantung dari tujuan serta maksud pembuatan kapal. Dalam pemilihan bahan yang akan dipakai dalam pembuatan badan kapal tentunya dicari jenis bahan yang paling ekonomis sesuai dengan keperluannya. Jenis bahan yang dapat dipakai dalam pembuatan kapal diantaranya adalah:
1.    Kayu
2.    Fiberglass
3.    Ferro cement
4.    Baja
Sehingga kapal menurut bahannya dapat kelompokkan menjadi:
1)    Kapal Kayu
Kapal kayu adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu. Kapal kayu banyak dijumpai di kawasan nelayan tradisional sebagai kapal penangkap ikan. Kayu yang dipakai harus memenuhi standar kelas awet dan kekuatanya yang telah diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Demikian juga proses pembuatan kapal kayu dan perawatan harus memenuhi standar dari BKI. Syarat kayu untuk konstruksi sebuah kapal adalah :
·         Kualitas yang baik
·         Tidak ada celah, atau pecah-pecah
·         Tidak berlubang pada lingkaran tahun
·         Harus tahan terhadap air, cuaca, jamur, serangga
·         Tidak mudah lengkung
·         Tidak mudah dimakan binatang laut
Gambar 2.1. Kapal kayu
1)      Kapal Fiberglass
Kapal fiberglass adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari fiberglass. Merupakan bahan alternatif selain kayu memiliki sifat lebih kuat dari kayu, usia pakai yang lama > 30 th. Pembuatan kapal fiberglass mudah, konstruksi sederhana, kapal dapat dibuat seri dan lebih ringan dari kayu.
Kapal fiberglass perawatan lebih sederhana, minim dan mudah, karena :
·         Tidak ada perembesan atau kebocoran
·         Badan kapal menerus, tidak ada celah atau sambungan.
·         Tidak ada penyusutan atau pemuaian seperti halnya kayu, jika terkena matahari atau air.
·         Tahan dari serangan binatang laut seperti cacing bor.
·         Tidak mengalami korosi seperti besi.
Kapal fiberglass biasa dipakai untuk kapal pesiar melihat badan kapal menerus, tidak ada celah atau sambungan sehingga tampilanya lebih menarik.
      Kelemahan kapal fiberglass antara lain:
·         Ketergantungan terhadap bahan impor dan kurs mata uang
·         Moulding/ cetakan hanya bisa digunakan untuk 1 jenis kapal
·         Harus ada teknisi yang ahli
·         Bahaya kebakaran dan pengaruh buruk bahan kimia
·         Dana investasi awal yang cukup besar

Gambar 2. 2. Kapal fiberglass


1)    Kapal Ferrocement
Kapal ferrocement adalah kapal yang dibuat dari bahan semen yang diperkuat dengan baja sebagai tulang-tulangnya. Fungsi tulangan ini sangat menentukan karena tulangan ini yang akan menyanggah seluruh gaya-gaya yang bekerja pada kapal. Selain itu tulangan ini juga digunakan sebagai tempat perletakan campuran semen hingga menjadi satu kesatuan yang benar-benar homogen, artinya bersama-sama bisa menahan gaya yang dating dari segala arah.


Gambar 2. 3. Kapal ferrocement

1)    Kapal Baja
Kapal Baja adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja. Pada umumnya kapal baja selalu menggunakan sistem konstruksi las, sedangkan pada kapal-kapal sebelum perang dunia II masih digunakan

Gambar 2. 4. Kapal Baja

konstruksi keling. Kapal pertama yang menggunakan sistem konstruksi las adalah kapal Liberty, yang dipakai pada waktu perang dunia II masih banyak kelemahan-kelemahan pada sistim pengelasan, sehingga sering dijumpai keretakan-keretakan pada konstruksi kapalnya. Dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam teknik pengelasan dan teknologi pembuatan kapal, kelemahan-kelemahan itu tidak dijumpai lagi. Keuntungan sistem las adalah bahwa pembuatan kapal menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan konstruksi keling. Disamping pada konstruksi las berat kapal secara keseluruhan menjadi lebih ringan.


2.1.       Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya

Secara mendasar alat gerak kapal dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu: alat gerak kapal yang non-mekanik dan yang mekanik. Alat gerak kapal yang non-mekanik adalah Dayung dan Layar. Sedangkan alat gerak kapal yang mekanik adalah Paddle Wheels, Propeller, Waterjet Propulsion System.
Berdasarkan alat penggeraknya kapal diklasifikasikan menjadi:
1.    Kapal layar
2.    Kapal padle wheel
3.    Kapal dengan penggerak jet propultion
4.    Kapal dengan menggunakan alat penggerak propeller (Kapal Motor)
5.    Kapal layar motor

1)    Kapal Layar

Kapal dengan menggunakan alat penggerak layar disebut kapal layar. Kapal jenis ini kecepatan kapal tergantung pada adanya angin. Besar dan arah angin sangat berperan dalam mengendalikan kapal. Walaupun secara teori kita dapat mengubahnya dengan memutar layar, terkadang awak kapal sulit untuk mengendalikannya. Banyak kita jumpai pada kapal-kapal ekspedisi maupun kapal barang tetapi hanya terbatas pada kapal-kapal barang berukuran kecil saja.

Gambar 2. 5.  Kapal Layar

2) Kapal dengan Menggunakan Alat Penggerak Padle Wheel
Seperti namanya, maka Paddle Wheels ini adalah suatu roda yang pada bagian diameter luarnya terdapat sejumlah bilah/sudu-sudu yang berfungsi untuk memperoleh momentum geraknya. Ada dua tipe bilah/sudu yang diterapkan pada propulsors jenis ini, antara lain : fixed blades dan adjustable blades. Pada fixed blades, sudu-sudu terikat secara mati pada bagian roda pedal tersebut. Sehingga hasil momentum gerak dari roda pedal tidaklah begitu optimal.
Sistim padle wheel, pada prinsipnya adalah gaya tahanan air yang menyebabkan atau menimbulkan gaya dorong kapal (seperti dayung). Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin. Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal pesiar.

Gambar 2. 6. Kapal dengan menggunakan alat penggerak padle wheel

3) Kapal dengan Menggunakan Alat Penggerak Jet Propultion
Sistim ini pada prinsipnya adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada kapal cepat.
Gambar 2.7.  Kapal dengan menggunakan alat penggerak jet propultion

Air yang di semprotkan ke belakang dengan kecepatan yang tinggi. Gaya dorong (Thrust) yang dihasilkan merupakan hasil dari penambahan momentum yang diberikan ke air.
Sistem ini lebih disukai untuk suatu baling-baling konvensional. Sebab suatu baling-baling konvensional mengalami cavitation pada kecepatan sangat tinggi ( 45 knots), tetapi di dalam waterjet unit pompa mestinya tidak terjadi kavitasi. Sistem propulsi waterjet memiliki kemampuan untuk meningkatkan olah-gerak kapal. Sistem waterjet telah menjawab tentang kebutuhan akan aplikasi sistem propulsi untuk variasi dari small high speed crafts, meski sesungguhnya juga banyak kita jumpai aplikasi sistem propulsi ini pada kapal-kapal yang berukuran relatif besar.

4)   Kapal dengan Menggunakan Alat Penggerak Propeller (Baling-Baling).
Kapal bergerak karena berputarnya baling yang dipasang di belakang badan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Alat penggerak inilah yang pada umumnya digunakan pada saat sekarang.

Gambar 2. 8. Propeller untuk kapal-kapal kecil


Sumber : softcopy buku interior, penulis ARI WIBAWA BS 

REPLATING PADA KAPAL

MENGENAL REPLATING PADA KAPAL Dalam Dunia Perkapalan dan docking maka sering kita mendengar istilah mengenai Replating. Dimana proses  ...